Selasa, 25 Februari 2014

Laaporan Ujian Praktek Kimia



Ini nih yang biasanya buat kelas XII IPA pusing kalo udah deket UP, nyari materi UP, cara kerja, dan format laporan kimia. Untuk itu, saya mau berbagi untuk semua yang perlu banget sama materi-materi ini (hasil pengamatan disesuaikan sendiri ya). Semoga bermanfaat =). Check it out!!




Menentukan Jenis Larutan
Tujuan
Menentukan sifat suatu larutan, asam, basa, atau netral

Alat
1.       Plat tetes
2.       Pipet tetes
3.       Lakmus merah
4.       Lakmus biru

Bahan
1.       Larutan NaCl
2.       Larutan CH3COOH
3.       Larutan NaOH
4.       Larutan NH3
5.       Larutan HCl

Cara Kerja
1.       Memasukkan masing-masing larutan ke dalam 2 bundaran pada plat tetes, masing-masing 2 tetes
2.       Memasukkan lakmus merah ke dalam bundaran pertama untuk setiap larutan, dan lakmus biru ke bundaran kedua
3.       Mengamati perubahan warna pada setiap lakmus
4.       Mencatat hasil pengamatan

Hasil Pengamatan
No
Larutan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1
NaCl


2
CH3COOH


3
NaOH


4
NH3


5
HCl






Memperkirakan pH Larutan
Tujuan
Memperkirakan pH suatu larutan

Alat
1.       Plat tetes
2.       Pipet tetes
3.       Lakmus merah dan biru
4.       Tabung reaksi
5.       Rak tabung reaksi

Bahan
1.       Larutan A, B, C, dan D
2.       Indikator metal jingga, metal merah, bromtimol biru, dan fenolftalein

Cara Kerja
1.       Menguji setiap larutan dengan menggunakan lakmus seperti percobaan “Menentukan Jenis Larutan”
2.       Memasukkan larutan A ke dalam 4 tabung reaksi, masing-masing 1 pipet tetes, begitu pula dengan larutan B,C, dan D
3.       Memberi label pada setiap tabung: A1, A2, A3, A4, B1, B2, dst
4.       Menambahkan 2 tetes  indikator:
·         Metil jingga pada setiap tabung 1
·         Metil merah pada setiap tabung 2
·         Bromtimol biru pada setiap tabung 3
·         Fenolftalein pada setiap tabung 4
5.       Mengamati perubahan warna yang terjadi pada setiap larutan
6.       Mencatat hasil pengamatan



Hasil Pengamatan
Indikator
Lakmus merah
Lakmus biru
A
Warna indikator


Kesimpulan harga pH


B
Warna indikator


Kesimpulan harga pH


C
Warna indikator


Kesimpulan harga pH


D
Warna indikator


Kesimpulan harga pH



Larutan
Metil jingga
Metil merah
Bromtimol biru
Fenolftalein
Harga pH
A
Warna indikator





Kesimpulan harga pH





B
Warna indikator





Kesimpulan harga pH





C
Warna indikator





Kesimpulan harga pH





D
Warna indikator





Kesimpulan harga pH











Titrasi Asam Basa
Tujuan
Menentukan kadar asam cuka

Alat
1.       Buret
2.       Labu Erlenmeyer
3.       Labu takar
4.       Gelas ukur
5.       Pipet volume
6.       Corong
7.       Statif
8.       Klem

Bahan
1.       Asam cuka
2.       Air
3.       Larutan NaOH
4.       Indikator fenolftalein

Cara Kerja
1.       Menuang asam cuka sebanyak 2 ml ke dalam gelas ukur kemudian memindahkannya ke dalam labu takar
2.       Memasukkan air ke dalam gelas ukur dan memindahkannya ke dalam labu takar
3.       Menambahkan air ke dalam labu takar sambil mengocoknya, hingga volumenya menjadi 50 ml
4.       Mengisi buret dengan larutan NaOH menggunakan corong sampai tanda 0
5.       Mengambil (menyedot) 10 ml larutan cuka dengan pipet volume kemudian memasukkannya ke dalam labu Erlenmeyer
6.       Menambahkan 2 tetes fenolftalein ke dalan labu Erlenmeyer
7.       Melakukan titrasi dengan cara:
·         Tangan kanan memegang labu Erlenmeyer tepat di bawah keran
·         Tangan kiri memutar keran sampai larutan asam cuka berubah warna menjadi merah muda
8.       Membaca volume yang berkurang pada buret
9.       Mengulangi langkah 5-8 sebanyak 3 kali





Laju Reaksi
Tujuan
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Alat


1.       Gunting
2.       Amplas
3.       Tabung reaksi
4.       Gelas ukur kecil
5.       Rak tabung reaksi
6.       Stopwatch
7.       Gelas piala
8.       Tanda X
9.       Gelas ukur besar
10.   Bunsen
11.   Kaki tiga
12.   Termometer



Bahan
1.       Pita magnesium
2.       Larutan HCl
3.       Larutan Na2SO4

Cara Kerja
        I.            Faktor luas permukaan
1.       Memotong pita magnesium ± 2 cm, mengamplasnya, dan membagi menjadi 2 bagian sama panjang
2.       Memotong salah satu bagian pita magnesium menjadi potongan-potongan kecil
3.       Memasukkan pita magnesium yang panjang ke dalam tabung reaksi dan meletakkannya di rak tabung reaksi
4.       Memasukkan 2 ml HCl ke dalam gelas ukur kecil
5.       Menuang semua HCl sekaligus ke dalam tabung reaksi bersamaan dengan dinyalakannya stopwatch
6.       Mengocok tabung reaksi
7.       Mematikan stopwatch ketika pita magnesium telah habis dan mencatat waktunya
8.       Mengulangi langkah 3-7 dengan menggunakan pita magnesium yang telah dipotong kecil-kecil

      II.            Faktor konsentrasi
1.       Memasukkan 25 ml Na2SO4 ke dalam gelas ukur besar kemudian memindahkannya ke dalam gelas piala
2.       Memasang tanda X di atas meja dan meletakkan gelas piala di atas tanda X
3.       Memasukkan 5 ml HCl ke dalam gelas ukur kecil
4.       Menuang HCl ke dalam gelas piala bersamaan dengan dihidupkannya stopwatch
5.       Mengamati dari atas perubahan yang terjadi pada larutan
6.       Mematikan stopwatch ketika tanda X tidak tampak lagi, kemudian mencatat waktunya
7.       Mengulangi langkah 1-6 dengan menggunakan  15 ml Na2SO4 + 10 ml HCl dan 10 ml Na2SO4  + 15 ml HCl

    III.            Faktor suhu
1.       Memasukkan 25 ml Na2SO4 ke dalam gelas piala dan meletakkannya di atas tanda X
2.       Mengukur suhu Na2SO4 menggunakan termometer
3.       Memasukkan 5 ml HCl ke dalam gelas ukur kecil
4.       Menuang HCl ke dalam gelas piala bersamaan dengan menyalakan stopwatch
5.       Mematikan stopwatch ketika tanda X sudah tidak tampak lagi dan mencatat waktunya
6.       Memasukkan 25 ml Na2SO4 ke dalam gelas piala dan memanaskannya sampai suhunya 10°C lebih tinggi dari suhu awal
7.       Meletakkan gelas piala di atas tanda X
8.       Mengulangi langkah 3-5

Hasil Pengamatan
I.           Faktor luas permukaan
No
Pita magnesium
Waktu (detik)
1
Tidak dipotong

2
Dipotong kecil-kecil


II.         Faktor konsentrasi
No
Na2SO4
HCl
Waktu (detik)
1
25 ml
5 ml

2
15 ml
10 ml

3
10 ml
15 ml


III.       Faktor suhu
No
Suhu Na2SO4 + HCl (°C)
Waktu (detik)
1


2








Reaksi Pengendapan
Tujuan
Menjelaskan kelarutan senyawa logam alkali tanah

Alat
1.       Tabung reaksi
2.       Rak tabung reaksi

Bahan
1.       Larutan Mg2+, Ca2+, Sr2+, dan Ba2+
2.       Larutan CO32-, SO42-, C2O4-, dan CrO42-

Cara Kerja
Langkah kerja I:
1.       Menuangkan masing-masing 5 ml larutan Mg2+, Ca2+, Sr2+, dan Ba2+ ke dalam tabung reaksi 1, 2, 3, dan 4
2.       Menambahkan 5 ml larutan CO32- ke masing-masing tabung reaksi dan mengamati perubahan yang terjadi
3.       Mengulangi langkah 1 dan 2 dengan menggunakan larutan SO42-, C2O42-, dan CrO42-
Langkah kerja II:
1.       Akan diberikan 4 jenis larutan (A, B, C, D) yang tidak dikenal yang mengandung satu jenis ion logam alkali tanah, entah Mg2+, Ca2+, Sr2+, atau Ba2+
2.       Menyusun larutan secara berjajar, 1 jenis larutan sebanyak 4 tabung reaksi, dan menambahkan:
·         Larutan CO32- ke setiap tabung pertama
·         Larutan SO42- ke setiap tabung kedua
·         Larutan C2O42- ke setiap tabung ketiga
·         Larutan CrO42- ke setiap tabung keempat
3.       Mengamati perubahan yang terjadi di setiap tabung
4.       Menyocokkan larutan apa yang terkandung di larutan A, B, C, dan D sesuai dengan hasil pengamatan pada langkah kerja I

Hasil Pengamatan
Langkah kerja I:
Garam
Mengendap (+) / Tidak mengendap (-)
Alasan
MgCO3


CaCO3


SrCO3


BaCO3


MgSO4


CaSO4


SrSO4


BaSO4


MgC2O4


CaC2O4


SrC2O4


BaC2O4


MgCrO4


CaCrO4


SrCrO4


BaCrO4



Langkah kerja II:
Larutan
CO3
SO4
C2O4
CrO4
A




B




C




D