Kamis, 13 Agustus 2015

Pewarnaan Spora



PEWARNAAN SPORA

A.   Tujuan
Untuk mengetahui cara kerja pengamatan mikroba dengan pewarnaan spora sehingga dapat ditemukan jenis-jenis mikroba dengan bentuk sporanya.

B.     Alat dan Reagensia
1.      Alat

a.       Mikroskop
b.      Beaker glass
c.       Batang pengaduk
d.      Kompor
e.       Objek glass
f.       Ose
g.      Bunsen/lampu spiritus
h.      Korek api
i.        Kapas
j.        Batang besi
k.      Bak pengecatan
l.        Lap/tissue
m.    Masker

2.      Reagensia

a.       Oil imersi
b.      Malchite green
c.       Safranin
d.      Tanah
e.       Aquadest


C.   Cara Kerja
1.      Lap obyek glass yang akan digunakan, lalu panaskan di atas lampu spiritus hingga bersih dan tak ada uap yang menempel.
2.      Buat preparat dari biakan mikroba yang berasal dari sampel tanah yang telah dimasak. Gunakan ose lalu lakukan fiksasi.
3.      Teteskan larutan Malachite Green pada preparat hingga seluruh permukaan tertutup.
4.      Letakkan objek glass di atas bak pengecatan, lalu diobori menggunakan batang besi yang telah dililit kapas dan diberi cairan spiritus hingga keluar uap. Jika bagian pinggir mulai mengering, tambahkan lagi dengan Malachite Green.
5.      Dinginkan preparat 10-15 menit.
6.      Cuci di bawah air mengalir.
7.      Teteskan preparat dengan Safranin selama 3 menit.
8.      Cuci di bawah air mengalir, dan dikering anginkan.
9.      Amati spora mikroorganisme di bawah mikroskop dengan perbesaran obyektif 100x.

D.   Hasil Pengamatan
Pada saat pengamatan, dapat dilihat bakteri berspora memiliki ciri-ciri berbentuk diplobasil dan streptobasil dengan spora berwarna hijau. Spora bakteri ada yang berada di bagian ujung (spora terminal) dan dibagian tengah (spora sentral dan spora oval).


E.   Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa spora akan terbentuk jika bakteri berada dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuknya, yaitu pada keadaan panas, kering, radiasi, dan adanya bahan kimia. Spora yang terbentuk ada bermacam-macam, yaitu spora terminal, spora subterminal, spora sentral, spora oval, dan ada juga spora yang membuat bagian sel bakteri mengembang. Larutan Malachite green akan mewarnai spora menjadi hijau dan bentuk bakteri beragam dengan warna merah dari Safranin.

Pewarnaan Gram

PEWARNAAN GRAM
A.   Tujuan
Untuk mengetahui cara kerja pengamatan mikroba dengan pewarnaan gram.

B.   Alat dan Reagensia
1.      Alat
a.       Mikroskop
b.      Obyek glass
c.       Ose
d.      Bunsen/lampu spiritus
e.       Korek api
f.       Lap/tissue
g.      Masker
2.      Reagensia
a.       Oil imersi
b.      Larutan gram A (Gantian Violet)
c.       Larutan gram B (Lugol)
d.      Larutan gram C(Aseton)
e.       Larutan gram D (Safranin)
f.       Aquadest
g.      Tanah yang telah dimasak

C.   Cara Kerja
1.      Lap obyek glass yang akan digunakan, lalu fiksasi di atas lampu spiritus hingga bersih tak ada uap yang menempel.
2.      Buat preparat dari tanah yang telah dimasak, gunakan ose, lakukan fiksasi.
3.      Teteskan larutan gram A (Gantian Violet) pada preparat hingga seluruh permukaan tertutup dan tunggu ±1 menit.
4.      Cuci di bawah air mengalir hingga air dari larutan yang berwarna ungu hilang.
5.      Teteskan larutan gram B (Lugol) pada preparat hingga seluruh permukaan tertutup dan tunggu ±1 menit.
6.      Cuci di bawah air mengalir.
7.      Teteskan sedikit larutan gram C (Aseton) sebagai larutan pemucat pada preparat.
8.      Cuci di bawah air mengalir.
9.      Teteskan larutan gram D (Safranin) pada preparat hingga seluruh permukaan tertutup dan tunggu ±1 menit.
10.  Cuci di bawah air mengalir hingga air dari larutan yang berwarna merah hilang.
11.  Keringkan preparat dengan menggunakan tissue yng ditempelkan pada sisi ulasan (jangan merusak ulasan) dan biarkan hingga kering.
12.  Amati mikroorganisme di bawah mikroskop dengan perbesaran obyektif 100x.

D.   Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa prosedur pembuatan preparat dengan pewarnaan gram harus dilakukan dengan teliti, terutama pada penggunaan larutan gram C (aseton), karena jika penggunaannya berlebihan, akan menyebabkan sel gram positif tampak sebagai sel gram negatif. Tetapi tidak juga terlalu sedikit yang akan menyebabkan sel gram negatif tampak seperti sel gram positif.

Pewarnaan BTA


PEWARNAAN BAKTERI TAHAN ASAM

A.    Tujuan
Untuk mengetahui cara kerja pengamatan bakteri tahan asam.

B.     Alat dan Reagensia

1.      Alat
a.       Mikroskop
b.      Beaker glass
c.       Lidi
d.      Batang besi
e.       Kompor
f.       Objek glass
g.      Ose
h.      Bunsen/lampu spiritus
i.        Korek api
j.        Kapas
k.      Batang besi
l.        Bak pengecatan
m.    Lap/tissue
n.      Masker
2.      Reagensia
a.       Oil imersi
b.      Larutan Zn A
c.       Larutan Zn B
d.      Larutan Zn C
e.       Alkohol
f.       Lisol
g.      Aquadest

 
C.    Cara Kerja
1.      Lap obyek glass yang akan digunakan, lalu panaskan di atas lampu spiritus hingga bersih dan tak ada uap yang menempel.
2.      Aduk sampel sputum menggunakan lidi kemudian ambil menggunakan lidi tersebut.
3.      Buat preparat dari sampel sputum tersebut di atas obyek glass berbentuk lingkaran dengan diameter ±2x3 cm. Kering anginkan preparat. Sisa lidi dimasukkan dalam larutan alcohol yang berisi lisol.
4.      Teteskan larutan Zn A pada preparat hingga seluruh permukaan tertutup.
5.      Letakkan objek glass di atas bak pengecatan, lalu diobori menggunakan batang besi yang telah dililit kapas dan diberi cairan spiritus hingga keluar uap. Atau dapat pula dengn cara meletakkan preparat di atas uap air panas.
6.      Dinginkan preparat 3-5 menit.
7.      Cuci di bawah air mengalir.
8.      Teteskan preparat dengan larutan Zn B selama 30 detik.
9.      Cuci di bawah air mengalir.
10.  Teteskan preparat dengan larutan Zn C selama 20-30 detik.
11.  Cuci di bawah air mengalir. Keringanginkan.
12.  Amati mikroorganisme di bawah mikroskop dengan perbesaran obyektif 100x.
13.  Lakukan pembacaan hasil menggunakan skala IUATLD atau skala Bronchus.
Skala IUATLD
a.       Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapangan pandang      : -
b.      Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapangan pandang         : ditulis jumlah BTA
c.       Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapangan pandan       : +
d.      Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapangan pandang           : ++
e.       Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapangan pandang                       : +++
Skala Bronchus
a.         Tidak ditemukan BTA setelah pengamatan selama 15 menit      : -
b.        Ditemukan 40 BTA setelah pengamatan selama 15 menit           : +
c.         Ditemukan 20 BTA dalam 10 lapangan pandang                        : ++
d.        Ditemukan 60 BTA dalam 10 lapangan pandang                        : +++

D.    Hasil Pengamatan
Pada saat pengamatan, dapat dilihat BTA berbentuk batang berwarna merah. Bakteri ini akan dapat terlihat jika pengamat benar-benar fokus karena BTA yang terlihat agak samar-samar. Ada BTA yang bergerombol di satu titik dan ada juga yang menyebar.